Penulisan Kata Baku Junior Yang Benar

Penulisan Kata Baku Junior Yang Benar

Kosasih dan Hermawan

Pendapat pertama yang memberi definisi pada kata baku dikemukakan oleh Kosasih dan Hermawan. Menurut keduanya, kata baku adalah kata yang cara pengucapan ataupun penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibakukan.

Adapun kaidah standar yang dibakukan disini adalah untuk menyebutkan EYD (Ejaan yang Disempurnakan), tata bahasa baku, dan juga kamus umum. Selama kata yang digunakan sudah sesuai dengan salah satu atau ketiganya, maka sudah memakai kata baku.

Pendapat yang kedua disampaikan oleh Yus Rusyana yang tertuang di dalam buku bertajuk Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Melalui buku tersebut, Rusyana menjelaskan definisi kata baku menurut pendapatnya.

Rusyana menjelaskan, kata baku adalah suatu bahasa yang dikodifikasikan, diterima, dan dijadikan model oleh masyarakat bahasa yang lebih luas. Kata baku disebut juga dengan istilah bahasa baku dan bahasa standar.

Gorys Keraf juga mendefinisi kata baku, dimana menurutnya kata baku adalah bahasa yang dianggap dan diterima sebagai patokan umum untuk seluruh penutur bahasa itu. Kata yang tidak umum kemudian tidak bisa disebut sebagai kata baku.

Pendapat selanjutnya disampaikan oleh Ernawati Waridah, dalam bukunya yang berjudul Pedoman Kata Baku dan Tidak Baku. Ernawati menjelaskan kata baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapan dan penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar.

Adapun standar yang dimaksudkan oleh Ernawati disini adalah mengacu pada ketentuan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia), tata bahasa baku, dan juga kamus umum seperti KBBI.

Pendapat berikutnya adalah dari Mulyono, yang menjelaskan kata baku sebagai ragam bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi tentang ilmu pengetahuan. Ragam bahasa baku kemudian menjadi ragam bahasa yang umum digunakan oleh masyarakat luas.

Cara menulis gelar dokter dan contohnya

Gelar Dokter atau "dr" adalah gelar yang disematkan bagi seseorang yang memiliki ilmu terkait berbagai macam penyakit dan cara menyembuhkannya, atau telah menyelesaikan pendidikan kedokteran.

Contoh penulisan gelar dokter:

Contoh Penulisan Kata Ganti yang Benar

Membantu lebih memahami lagi bagaimana tata aturan penulisan kata ganti yang benar, berikut beberapa contoh kalimat yang benar pada saat menggunakan kata ganti:

Selain memperhatikan dan mempelajari sejumlah contoh di atas. Anda tentu perlu mempelajari contoh lainnya. Sehingga, Anda bisa lebih paham lagi mengenai apa dan bagaimana aturan penulisan kata ganti yang benar.

Tak hanya aturan, pahami juga teknis menulis di Microsoft Word untuk mempercepat proses menulis Anda. Baca selengkapnya:

Indonesiabaik.id - Meski sudah menjadi hal yang umum, tetapi tidak semua orang bisa membaca atau menuliskan nominal uang rupiah secara benar, loh! Padahal hal ini sangat mudah untuk dilakukan bila masyarakat mengerti mengenai aturan penulisannya.

Cara membaca nominal uang rupiah dan penulisannya

Cara membaca atau menulis nominal uang rupiah gak boleh dilakukan sembarangan. Dikutip dari buku Smart Writing: Menulis Tanpa Bakat & Teori: Elmatera karya M. Hariwijaya, berikut cara membaca nominal uang rupiah dan penulisannya yang benar:

1. Perhatikan simbol Rp

Selain sebagai singkatan, simbol Rp juga dipakai dalam penulisan nominal uang. Jika dalam tulisan, simbol ini harus diletakkan pada bagian depan nominal uang. Sementara  dalam pengucapannya, simbol ini bisa diucapkan pada awal, tengah, atau akhir kalimat. Contoh:

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Rp1.000.000, dibaca satu juta rupiah.Rp1.100.000, dibaca satu juta seratus ribu rupiah.Rp1.850.000, dibaca satu juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah.Rp3.652.000, dibaca tiga juta enam ratus lima puluh dua ribu rupiah.Rp9.740.000, dibaca sembilan juta tujuh ratus empat puluh ribu rupiah. 2. Antara simbol Rp dengan nominal uang gak diberi spasi

Sesuai dengan contoh di atas, di antara simbol Rp dan angka nominalnya gak perlu diberikan spasi. Tujuannya untuk mencegah kecurangan dari pihak yang gak bertanggung jawab karena jika menggunakan spasi, kemungkinan ada pihak yang sengaja menambah angka bilangan.

3. Gunakan tanda titik (.) sebagai pemisah angka ribuan-jutaan

Jumlah ribuan sampai jutaan memerlukan tanda titik untuk memisahkan nominal uangnya. Bilangan ribuan merupakan bilangan nol yang berjumlah sebanyak tiga buah.

Contohnya adalah Rp2.000.000, dibaca dua juta rupiah. Sedangkan untuk nominal Rp50.000.000, dalam dokumen resmi atau kwitansi dapat ditulis menjadi 50 juta rupiah.

Baca Juga: 5 Tips yang Bisa Dilakukan Ketika Kehabisan Ide Menulis, Jadi Lancar!

Cara menulis gelar magister dan contohnya

Penggunaan gelar akademik untuk magister mencantumkan huruf "M" yang ditempatkan di belakang nama.

Kemudian diikuti dengan inisial pohon dalam rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi atau inisial nama program studi.

Daftar nama gelar magister:

Contoh penulisan gelar magister:

Penulisan Kata Ganti, Dipisah atau Digabung?

Dikutip melalui website resmi Universitas Darunnajah dalam salah satu materi di Sistem Pembelajaran Daring Indonesia (SPADA) Kemdikbud, kata ganti adalah pengganti untuk orang atau benda dalam suatu kalimat.

Kata ganti memiliki banyak sekali fungsi. Pertama, membantu memperkaya struktur kalimat. Sehingga kata ganti bisa mencegah kalimat monoton dalam satu paragraf karena mirip dengan kalimat lainnya. Hal ini juga efektif meningkatkan keterbacaan dan mendorong minat baca.

Kedua, kata ganti berperan penting dalam mencegah terjadinya pengulangan kata. Terutama jenis kata yang berkaitan dengan orang maupun benda. Sehingga, tidak ada kalimat tidak efektif dan menjadi pengulang dari kalimat sebelumnya.

Dalam buku Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Berbasis Pembelajaran Aktif (2017), ada beberapa jenis kata ganti. Meliputi aku, saya, kamu, engkau, dia, dan mereka. Jenis kata ganti ini kemudian hadir dalam versi pendek. Menjadi -ku, -mu, ku-, kau-, dan -nya.

Lalu, bagaimana aturan penulisan kata ganti yang benar? Kata ganti ada yang penulisannya harus dipisah dengan kata setelahnya maupun sebelumnya. Berikut rangkuman mengenai aturan tersebut mengacu pada PUEBI daring:

Sementara itu, dikutip melalui website Tirto, dijelaskan bahwa kata ganti “kau” tidak selalu ditulis dengan dirangkai melainkan bisa juga dipisah dari kata sebelum maupun setelahnya. Aturan penulisan kata ganti yang benar ini mengacu pada struktur kalimat.

Jika kata “kau” dalam suatu kalimat menjadi subjek dan diikuti Keterangan (baik waktu, tempat), penulisannya dipisah. Berikut contohnya:

Sementara, jika kata ganti “kau” berperan sebagai subjek maupun predikat tanpa Keterangan setelahnya. Barulah mengikuti aturan penulisan kata ganti kau- yang dijelaskan sebelumnya. Sehingga kata kau- disambung penulisannya dengan kata setelahnya.

Sebagai informasi tambahan, kata ganti juga berlaku untuk penyebutan Tuhan di dalam naskah. Umumnya menggunakan kata ganti -Mu dan -Nya. Sesuai aturan di PUEBI daring, penulisan kata ganti Tuhan wajib diawali dengan huruf kapital dan dirangkai menggunakan tanda hubung (-). Berikut beberapa contohnya dalam kalimat:

Kata ganti selain dalam bentuk -Mu dan -Nya yang ditujukkan untuk Tuhan juga selalu diawali dengan huruf kapital. Termasuk kata sandang misalnya Sang, Maha, dan lain sebagainya. Sehingga setiap kali kata ganti dan kata sandang yang diarahkan kepada Tuhan maka wajib diawali dengan huruf kapital.

Aturan penulisan ini masih kerap ditemukan salah, cek penulisan yang benar:

Richard, Jhon dan Heidi

Pendapat berikutnya disampaikan oleh Richard, John, dan juga Heidi melalui buku mereka yang berjudul Logman Dictionary of Applied Linguistics. Ketiganya menjelaskan kata baku adalah ragam bahasa yang berstatus tinggi di dalam suatu masyarakat atau bangsa dan biasa didasarkan penutur asli yang berpendidikan di dalam berbicara dan menulis.

Melalui sejumlah pendapat para ahli tersebut, maka pengertian kata baku bisa disimpulkan sebagai ragam kata atau bahasa yang sudah sesuai dengan standar umum dan kemudian bisa digunakan dalam keseharian.

Saat menulis karya ilmiah atau buku, Anda perlu menghindari kesalahan yang biasa dilakukan penulis. Hindari kesalahan tersebut untuk meminimalisir revisi:

Berikut pengertian kata tidak baku dari para ahli:

Pendapat yang pertama disampaikan oleh Suharianto, yang menjelaskan kata tidak baku adalah salah satu variasi bahasa yang tetap hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya, yaitu dalam pemakaian bahasa tidak resmi.

Berikutnya adalah definisi yang disampaikan oleh Alwasilah, dimana kata tidak baku diartikan sebagai bentuk bahasa yang biasa memakai kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan dan pengucapan yang tidak biasa dipakai oleh mereka yang berpendidikan.

Pendapat ahli selanjutnya adalah dari Crystal, yang mendefinisikan kata tidak baku sebagai bentuk-bentuk bahasa yang tidak memenuhi norma baku, yang dikelompokkan sebagai sub baku atau nonbaku.

Urutan angka satuan sampai jutaan

Gak hanya mempelajari cara membaca nominal uang rupiah dan penulisannya, ada baiknya jika kamu juga memahami urutan angka mulai dari satuan sampai jutaan. Mengutip buku Solusi Jitu Lulus UN SMP/MTS 2016 oleh Avni Khairunnisa, berikut adalah urutan angka satuan sampai jutaan:

Itu dia cara membaca dan menuliskan nominal uang rupiah yang benar. Karena sudah tahu, jangan sampai salah dan keliru lagi, ya!

Baca Juga: 5 Tips mulai Membaca Novel Bahasa Inggris, Jangan Takut!

Penulisan gelar yang benar penting diperhatikan supaya sesuai dengan kaidah dan tidak keliru saat menuliskannya.

Gelar adalah sebutan kehormatan atau kesarjanaan yang diberikan kepada seseorang yang telah memenuhi syarat tertentu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya, gelar akademik yang syarat diberikannya harus lulus dari satuan pendidikan terlebih dulu. Kemudian ada pula gelar kepahlawanan atas pengorbanan jasa, atau gelar bangsawan dari keturunan tertentu.

Khususnya untuk gelar akademik ini terdiri dari beberapa kategori, seperti sarjana atau bachelor, magister atau master, doktor atau doctorate, dan gelar ahli madya atau diploma.

Gelar akademik juga biasa disebut dengan titel yang berasal dari kata serapan bahasa Belanda yaitu titulus.

Cara menulis gelar sarjana dan contohnya

Penggunaan gelar akademik untuk sarjana mencantumkan huruf "S" yang ditempatkan di belakang nama.

Kemudian diikuti dengan inisial pohon dalam rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi atau inisial nama program studi. Di bawah ini ada kumpulan gelar sarjana, lengkap dengan contoh penulisannya.

Daftar nama gelar sarjana:

Contoh penulisan gelar sarjana:

Cara menulis gelar untuk lulusan luar negeri dan contohnya

Gelar yang diberikan oleh perguruan tinggi di luar negeri digunakan sesuai pola dan cara pemakaian yang berlaku di negara bersangkutan dan tidak dibenarkan untuk disesuaikan atau diterjemahkan menjadi gelar dalam negeri.

Misalnya untuk gelar sarjana, cara penulisannya adalah dengan singkatan "B" di belakang nama orang diikuti oleh singkatan program studi.

Sementara penulisan S2 atau gelar magister luar negeri hampir mirip dengan magister di Indonesia. Penulisannya adalah dengan singkatan "M", diikuti oleh singkatan program studi.

Untuk gelar doctor of philosophy ditulis Ph.D. Huruf "P" ditulis dengan huruf kapital, huruf "h" ditulis dengan huruf nonkapital dan diakhiri dengan tanda titik.

Huruf "h" ditulis dengan huruf nonkapital karena posisinya sebagai rangkaian satu kata dengan huruf "p" yaitu kata philosophy, sedangkan huruf "D" ditulis dengan huruf kapital sebagai singkatan dari kata doctor dan diakhiri dengan tanda titik.

Daftar gelar luar negeri:

Contoh penulisan gelar luar negeri:

Itulah contoh penulisan gelar yang benar, lengkap dengan tanda bacanya sesuai kaidah yang berlaku.

Kata baku dan tidak baku harus dipahami betul oleh penulis. Sebab ini berkaitan dengan tulisan yang ada di buku Anda. Memahami kata baku ini dapat membedakan mana tulisan formal dan semi formal. Untuk itu sebagai penulis Anda harus dapat membedakan antara kedua kata ini.

Secara umum, kata dalam Bahasa Indonesia ada dua yaitu kata baku dan tidak baku. Penggunaan kata ini dibedakan berdasarkan jenis surat atau laporan yang dibuat selain itu perbedaanya juga dapat dilihat pada saat berkomunikasi kepada atasan atau berada dalam sebuah forum resmi yang menggunakan kata baku agar terlihat lebih sopan. Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari agar lebih mudah berkomunikasi yaitu menggunakan kata tidak baku.

Kata baku biasanya dipakai pada lingkungan formal seperti sekolah, tempat kerja, instansi pemerintahan. Berbeda dengan kata tidak baku yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari seperti berbicara dengan teman, chatting di sosial media, dan lain-lain.

Namun masih terdapat kesalahan saat menggunakan kedua jenis kata ini. Kesalahan yang terjadi bukan hanya dalam hal berkomunikasi saja melainkan menuliskan sebuah kalimat pada surat atau laporan.

Jika terdapat kesalahan saat menggunakannya pada waktu berbicara mungkin tidak terlalu terlihat, namun berbeda halnya pada waktu menuliskan sebuah surat resmi atau laporan. Hal tersebut dapat mengakibatkan hal yang buruk seperti merusak citra seseorang dan terlihat sangat tidak sopan.